|
|
|||
STIKES KHARISMA KARAWANG
|
||||
|
||||
Program Studi
|
:
|
Diploma III Kebidanan
|
||
Mata Kuliah
|
:
|
Asuhan Kebidanan Neonatus,
Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
|
||
Topik
|
:
|
Asuhan
Primer Pada Bayi 6 Minggu Pertama
·
Peran bidan pada bayi sehat
·
Bounding attachment
·
Rencana asuhan
|
||
Dosen
|
:
|
Risma Evi J, SST
|
||
Referensi
|
|
1.
Kelly, Paula.
2010. Buku Saku Asuhan Neonatus dan Bayi. Jakarta : EGC.
2.
Nanny, Vivian.
2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
Balita. Jakarta : Salemba Medika.
3.
Rochmah, Elita V.
2012. Panduan Belajar Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC.
|
||
TAHAPAN PEMBELAJARAN
|
|||
Waktu |
Isi |
Metoda & Alat
Bantu
|
|
5”
|
1. Memberikan Salam
2. Memberikan ilustrasi latar belakang
materi,dan menghubungkan materi ini dengan materi
sebelumnya
3. Menyampaikan OPS
4. Meyanpaikan Struktur
Pembelajaran(Menjelaskan pokok-pokok materi yang akan dibahas, Referensi dan
Proses pembelajaran)
5. Menjelaskan pentingnya materi yang akan
dibahas
|
Metoda :
Ceramah
Alat Bantu :
Laptop
dan LCD
|
|
Metoda : Ceramah, Tanya Jawab |
|||
Objektif Perilaku Siswa
(Performance Objectives) :
1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa
dapat menyebutkan peran bidan pada bayi sehat.
2. Tanpa melihat hand out mahasiswa mampu menjelaskan definisi bounding attachment.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan kembali tahap-
tahap Bounding Attachment.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan elemen- elemen
Bounding Attachment.
5. Mahasiswa mampu menyebutkan Prinsip-prinsip
dan Upaya Meningkatakan Bounding Attachment.
6. Mahasiswa
mampu membuat rencana asuhan pada bayi usia 1-6 minggu.
|
|||
5’’
|
URAIAN MATERI
I.
Peran Bidan Pada Bayi Sehat
Explanation :
§
Pencegahan hipotermi
§
Menyusui bayi secara dini
dan eksklusif
§
Upaya pencegahan infeksi
§
Immunisasi
§
Memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak
§
Penyuluhan pada orang tua
tentang pencegahan bahaya- bahaya pada bayi
§
Penyuluhan pada orangtua
tentang perawatan bayi
Activity :
Sebutkan peran
bidan pada bayi sehat !
Conclussion :
Seorang bidan
harus mengetahui dan dapat mengaplikasikan perannya pada bayi sehat.
|
Metoda :
CTJ, Diskusi dan
Ilustrasi
Alat Bantu :
Laptop dan LCD
|
|
10”
|
II. Bounding Attachment
Explanation :
Bounding Attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan
keterikatan batin antara orangtua dan bayi.
Activity :
Apa kata kunci dari bounding
attachment ?
Summary :
Bounding dapat diartikan sebagai keterikatan,
attachment adalah perasaan.
|
Metoda :
CTJ, Diskusi dan
Ilustrasi
Alat Bantu :
Laptop dan LCD
|
|
|
Explanation :
1.
Tahap- tahap Bounding Attachment
2.
Perkenalan (acquaintance)
:
a.
kontak mata
b.
Sentuhan
c.
Berbicara
d.
Mengeksplorasi segera
setelah mengenal bayinya.
3.
Bounding : keterikatan
4.
Attachment : perasaan
sayang yang mengikat individu dengan individu lain.
5.
Elemen-elemen Bounding
Attachment :
a.
Sentuhan (touch)
b.
Kontak mata (eye to eye
contact)
c.
Bau badan (odor)
d.
Kehangatan tubuh (body
warm)
e.
Suara (voice)
f.
Logat / bergerak sesuai pembicaraan
orang dewasa (Entrainment)
g.
Irama
kehidupan(Biorhytmicity)
h.
Kontak dini
6.
Prinsip-Prinsip dan Upaya
Meningkatakan Bounding Attachment
a.
Menit pertama jam pertama
b.
Sentuhan orang tua pertama
kali
c.
Adanya ikatan yang baik
& sistematis
d.
Terlibat proses persalinan
e.
Persiapan PNC sebelumnya
f.
Adaptasi
g.
Kontak sedini mungkin
sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi menurunkan rasa
sakit ibu,serta memberi rasa nyaman.
h.
Fasilitas untuk kontak
lebih lama
i.
Penekanan pada hal-hal
positif
j.
Perawat maternitas khusus
(bidan)
k.
Libatkan anggota keluarga
lainnya
l.
Informasi bertahap
mengenai bounding
Activity :
Sebutkan
kategori tahap- tahap Bounding attachment !
Sebutkan Elemen-elemen Bounding
Attachment !
Sebutkan Prinsip-Prinsip
& Upaya Meningkatakan Bounding Attachment !
Summary :
Kategori
tahap- tahap bounding attachment perkenalan (acquintance), bounding dan
attachment. Dapat menyebutkan elemen- elemen dan prinsip- prinsip dari
bounding attachment.
|
Metoda :
Ceramah, Ilustrasi
Alat Bantu :
Laptop dan LCD
|
|
10” |
III.
Rencana asuhan
pada bayi berusia 1-6 minggu
Pengumpulan data subjektif
1.
Keseluruhan kesehatan bayi
2.
Masalah menyusui
3.
Amati posisi menyusui
4.
Amati refleks hisap
5.
Kebersihan rumah
6.
Suasana hati ibu
7.
Interaksi ibu dengan bayi
8.
Pertumbuhan
9.
Peningkatan BB
10.
Demam
11.
Menyusu 2-4 jam sekali
Pengumpulan data objektif
1.
Pemeriksaan fisik
2.
Tinjauan ulang sistem- sistem utama tubuh
a.
Sistem pernapasan
b.
Sistem kardiovaskular dan darah
c.
Sistem ginjal
d.
Sistem gastrointestinal
e.
Pengaturan suhu
f.
Adaptasi imunologi
g.
Sistem reproduksi
h.
Sistem muskuloskeletal
i.
Sistem neurologi
3.
Pancaindera
a.
Penglihatan
b.
Penciuman
c.
Pengecapan
d.
Pendengaran
e.
Sentuhan
Assessment/ analisis data
Planning
Keluarga
diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan bayi yang meliputi hal- hal berikut
:
1.
Tempat tidur yang tepat
2.
Memandikan bayi
3.
Mengenakan pakaian
4.
Perawatan tali pusat
5.
Perawatan hidung
6.
Perawatan mata dan telinga
7.
Perawatan kuku
8.
Kapan membawa bayi keluar rumah?
9.
Pemeriksaan
10.
Perawatan kulit
11.
Bermain
12.
Pemantauan berat bayi
Activity :
Buatlah
rencana asuhan pada bayi usia 1- 6 minggu !
Conclussion :
Dapat membuat
rencana asuhan padabayi usia 1- 6 minggu.
|
Metoda :
Diskusi
Alat Bantu :
Power Point
dan LCD
|
|
3” |
Latihan Siswa (Evaluasi)
1. Apa saja peran
bidan pada bayi sehat ?
2. Apa yang dimaksud
dengan bounding attachment?
3. Sebutkan kategori
tahap- tahap bounding attachment ?
4. Sebutkan
elemen- elemen bounding attachment?
5. Apa saja
prinsip- prinsip dan upaya meningkatkan bounding attachment?
|
|
|
2’ |
Penutup
|
Metode :
Ceramah
|
|
Note: |
|||
HAND OUT
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
Kode Mata Kuliah :
Bd. 304
Topik : Asuhan Primer Pada Bayi 6 Minggu
Pertama
Waktu :
30 Menit
Dosen :
Risma Evi Juherniah .,SST
Objektif
Perilaku Siswa (OPS)
1. Setelah mengikuti
pelajaran ini mahasiswa dapat menyebutkan peran bidan pada bayi sehat.
2. Tanpa melihat
hand out mahasiswa
mampu menjelaskan definisi bounding attachment.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan
kembali tahap- tahap Bounding Attachment.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan
elemen- elemen Bounding Attachment.
5. Mahasiswa mampu menyebutkan Prinsip-prinsip dan Upaya Meningkatakan Bounding Attachment.
6. Mahasiswa mampu membuat rencana asuhan pada bayi usia 1-6 minggu.
Referensi
:
1.
Kelly,
Paula. 2010. Buku Saku Asuhan Neonatus dan Bayi. Jakarta : EGC.
2.
Nanny,
Vivian. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan
Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika.
3.
Rochmah,
Elita V. 2012. Panduan Belajar Asuhan
Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC.Manuaba,
Ida Bagus gde. Prof. Dr. DSOG. 1998, Ilmu Kesehatan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana, Jakarta : EGC.
MATERI
I.
Peran Bidan Pada Bayi Sehat
§
Pencegahan hipotermi
§
Menyusui bayi secara dini dan
eksklusif
§
Upaya pencegahan infeksi
§
Immunisasi
§
Memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak
§
Penyuluhan pada orang tua tentang
pencegahan bahaya- bahaya pada bayi
§
Penyuluhan pada orangtua tentang
perawatan bayi
II.
Bounding Attachment
A.
Pengertian Bounding Attachment
§ Pengertian Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan kasih
sayang oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir. Sedangkan Attachment
adalah Proses agar tetap terjalin keterikatan batin antara individu, meliputi
pencurahan perhatian dan adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab.
§ Jadi dapat disimpulkan Bounding Attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang
dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi.
B.
Tahap- tahap Bounding Attachment
1. Perkenalan
(aquaintance) :
a. Kontak mata
b. Sentuhan
c. Berbicara,
d. Mengeksplorasi segera
setelah mengenal bayinya.
2. Bounding
: keterikatan
3. Attachment
: perasaan sayang yg mengikat individu dgn individu lain.
C.
Elemen-elemen Bounding Attachment :
1.
Sentuhan (touch)
2.
Kontak mata (eye to eye contact)
3.
Bau badan (odor)
4.
Kehangatan tubuh (body warm)
5.
Suara (voice)
6.
Logat / bergerak sesuai
pembicaraan orang dewasa (Entrainment)
7.
Irama kehidupan(Biorhytmicity)
8.
Kontak dini
Keuntungan Fisiologis Kontak dini :
a.
Kadar oksitosin dan prolaktin
meningkat
b.
Reflek menghisap dilakukan dini
c.
Pembentukkan kekebalan aktif
dimulai
d.
Mempercepat proses ikatan antara
orang tua dan anak
D.
Prinsip-Prinsip dan Upaya Meningkatakan Bounding Attachment
1.
Menit pertama jam pertama
2.
Sentuhan orang tua pertama kali
3.
Adanya ikatan yang baik &
sistematis
4.
Terlibat proses persalinan
5.
Persiapan PNC sebelumnya
6.
Adaptasi
7.
Kontak sedini mungkin sehingga
dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi menurunkan rasa sakit
ibu,serta memberi rasa nyaman.
8.
Fasilitas untuk kontak lebih lama
9.
Penekanan pada hal-hal positif
10.
Perawat maternitas khusus (bidan)
11.
Libatkan anggota keluarga lainnya
12.
Informasi bertahap mengenai
bounding
E.
Hambatan Bounding Attachment
1. Kurangnya support
system
2. Ibu dengan resiko
3. Bayi dengan resiko
4. Kehadiran bayi
yang tidak diinginkan
F.
Keuntungan Bounding Attachment
1. Bayi merasa
dicintai, diperhatikan, rasa percaya
2. Bayi merasa aman
3. Menjadikan ikatan
batin yang kuat antara bayi dengan ibu
4. Dasar untuk
mengadakan sosialisasi
G.
Mempraktikkan Bounding Attachment
Cara untuk melakukan bounding ada bermacam-macam antara lain:
1.
Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara eksklusif
segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan
ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan
oleh semua manusia.
2.
Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah
satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat
(early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya.
Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena
kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh
bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa
percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan
kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan
oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down
bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat
bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan
keluarga.
3.
Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang
mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan
menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi
bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat
pada orang tuanya.
4.
Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan
bayinya sangat penting. orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan
tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat.
Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua
berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling
kearah mereka.
5.
Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi
belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.
6.
Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi
baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa.
Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki.
Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.
7.
Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk
ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi
kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi
mengembangkan perilaku yang responsif.
8.
Inisiasi menyusui Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan
diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian,
bayi dapat melakukan reflek suckling dengan segera.
9.
Kesehatan emosional orang tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam
kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua
yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif
dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.
10.
Tingkat kemampuan, komunikasi dan
ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat
anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada
kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat
bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.
11.
Dukungan sosial seperti keluarga,
teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan
merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya
dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan
positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada
bayinya.
III.
Mengidentifikasi Rencana Asuhan Bayi usia 6 minggu pertama
S : Subjektif
1.
Keseluruhan kesehatan bayi
2.
Masalah menyusui
3.
Amati posisi menyusui
4.
Amati refleks hisap
5.
Kebersihan rumah
6.
Suasana hati ibu
7.
Interaksi ibu dengan bayi
8.
Pertumbuhan
9.
Peningkatan BB
10.
Demam
11.
Menyusu 2-4 jam sekali
O : Objektif
1.
Pemeriksaan fisik
2.
Tinjauan ulang sistem- sistem utama tubuh
a.
Sistem pernapasan
b.
Sistem kardiovaskular dan darah
c.
Sistem ginjal
d.
Sistem gastrointestinal
e.
Pengaturan suhu
f.
Adaptasi imunologi
g.
Sistem reproduksi
h.
Sistem muskuloskeletal
i.
Sistem neurologi
3.
Pancaindera
a.
Penglihatan
b.
Penciuman
c.
Pengecapan
d.
Pendengaran
e.
Sentuhan
A : Assessment
P : Planning
Keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
bayi yang meliputi hal- hal berikut :
a.
Tempat tidur yang tepat
b.
Memandikan bayi
c.
Mengenakan pakaian
d.
Perawatan tali pusat
e.
Perawatan hidung
f.
Perawatan mata dan telinga
g.
Perawatan kuku
h.
Kapan membawa bayi keluar rumah?
i.
Pemeriksaan
j.
Perawatan kulit
k.
Bermain
l.
Pemantauan berat bayi
LATIHAN
SISWA
1.
Apa saja peran bidan pada bayi sehat ?
2.
Apa yang dimaksud dengan bounding attachment?
3.
Sebutkan kategori tahap- tahap bounding attachment ?
4.
Sebutkan elemen- elemen bounding attachment?
5.
Apa saja prinsip- prinsip dan upaya meningkatkan bounding
attachment?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar