Satuan
Acara Penyuluhan (SAP)
Anemia
Pada Ibu Hamil
(Di
ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Pendidikan)
Disusun
Oleh
Nama : Risma Evi
Juherniah
NIM : 0433131530112023
PROGRAM
STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK
STIKES
KHARISMA KARAWANG
2012
Satuan Acara
Penyuluhan (SAP) Anemia Pada Ibu Hamil
A.
Judul Penyuluhan : Anemia Pada Ibu Hamil
B.
Identifikasi Masalah
Kehamilan
merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit, tetapi
seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan fisiologik yang
terjadi adalah perubahan haemodinamik. Selain itu, darah yang terdiri atas
cairan dan sel – sel darah berpotensi menyebabkan komplikasi perdarahan dan
thrombosis jika terjadi ketidakseimbangan faktor – faktor prokoaguasi dan hemostasis.
(Sarwono,2009)
Suatu
penelitian memperlihatkan perubahan konsentrasi Hb sesuai dengan bertambahnya
usia kehamilan. Pada trimester pertama, konsentrasi Hb tampak menurun, kecuali
pada perempuan yang telah memiliki kadar Hb rendah (< 11,5 g/dl). Konsentrasi
Hb paling rendah didapatkan pada trimester kedua, yaitu pada usia kehamilan 30
minggu. Pada trimester ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali pada
perempuan yang sudah mempunyai kadar Hb yang tinggi (> 14,5 g/dl) pada
pemeriksaan pertama. (Sarwono,2009)
Sebagian
besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di Negara maju maupun
di Negara berkembang.
Anemia pada
kehamilan merupakan masalah besar yang berdampak buruk terhadap
kehamilan/persalinan baik bagi ibu dan bayinya serta memerlukan penanganan yang
hati-hati, termasuk pemeriksaan untuk mencari penyebab.
Berdasarkan
data yang dimiliki posyandu “Plamboyan II” di Desa Cibodas, Bungursari -
Purwakarta, persentase insidensi ibu hamil dengan anemia tahun 2012 mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 40% (persentase insidensi ibu
hamil dengan anemia tahun 2011 sebanyak 30%, tahun 2010 sebanyak 20%). Data
menunjukan bahwa ibu hamil yang mengalami anemia di daerah tersebut rata – rata
adalah ibu hamil yang bekerja di luar rumah dan kondisi sosial ekonominya
cenderung tinggi. Letak geografis di daerah tersebut juga tergolong dekat
dengan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Bidan Praktik Swasta, Posyandu.
Setelah dilakukan survey, ternyata penyebab utamanya adalah kurangnya
pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada kehamilan dan ibu hamil cenderung
tidak memperdulikan pentingnya tablet fe yang diberikan oleh bidan atau tenaga
kesehatan karena ibu hamil di daerah tersebut menganggap bahwa tablet fe
hanya membuat merasa mual jika diminum dan anggapan tersebut telah menjadi
budaya pada ibu hamil di daerah tersebut.
C.
Pengantar
Hari/Tanggal : Rabu, 28 November 2012
Waktu : 09.00 WIB – 09.20 WIB (20
menit)
Tempat : Rumah bapak
wakil Arsan / ibu Dasih kp. Babakan Jonggol RT 01 RW 02 Desa Cibodas , selaku tempat dilaksanakannya Posyandu”Plamboyan
II”.
Sasaran : Ibu hamil di
Babakan Jonggol RT 01, 02 dan 03 RW 02 Desa
Cibodas
D.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil, di
harapkan ibu dapat menambah pengetahuan tentang anemia.
2. Tujuan Khusus
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 20 menit, diharapkan ibu hamil di
Babakan Jonggol RT 01, 02 dan 03 RW 02 Desa
Cibodas dapat mengerti tentang :
a.
Akibat anemia pada ibu hamil
b.
Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil
c.
Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
d.
Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
e.
Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
f.
Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar
E.
Materi
Terlampir
F.
Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya Jawab
3.
Praktek dengan alat (tablet zat besi)
G.
Media
1. Leaflet
2. Power Point
3. Laptop
4. LCD
5. Alat praktek
(tablet zat besi)
H.
Kegiatan Pembelajaran
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
1
|
3 menit
|
Pembukaan
|
Menjawab
salam, mendengarkan dengan seksama
|
a. Mengucapkan salam dan terima kasih
atas kedatangan para peserta.
|
|||
b.
Memperkenalkan diri dan Menjelaskan tujuan penyuluhan
c.
menyebutkan
materi/ pokok bahasan yang akan disampaikan
.
|
|||
2
|
7 menit
|
Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
|
Menyimak dan
memperhatikan
|
a.
Menjelaskan Akibat anemia pada ibu hamil
|
|||
b.
Menjelaskan pengertian Anemia dan anemia pada ibu
hamil
|
|||
c.
Menjelaskan Macam-macam anemia pada ibu hamil dan
penyebabnya
|
|||
d.
Menyampaikan ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
|
|||
e.
Menjelaskan Penatalaksanaan dan pencegahan anemia
pada ibu hamil.
|
|||
f.
Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar
|
|||
3
|
10 menit
|
Penutup
|
Peserta memperhatikan dan memberikan pertanyaan jika
ada yang belum jelas serta menjawab pertanyaan yang diberikan kepada peserta
saat evaluasi.
Menjawab salam
|
a.
Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya
jika terdapat hal-hal yang belum jelas.
|
|||
b.
Menyimpulkan atau merangkum hasil penyuluhan
|
|||
c.
Mengevaluasi hasil kegiatan dan meminta salah satu
dari peserta untuk mengulangi cara meminum tablet zat besi yang benar.
|
|||
d.
Memberi salam dan meminta maaf bila ada kesalahan
|
I.
Evaluasi
Pertanyaan lisan :
1. Apa yang
dimaksud dengan anemia dan anemia pada ibu hamil ?
2. Apa saja
ciri-ciri ibu hamil dengan anemia ?
3. Sebutkan
macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya ?
4. Apa akibat
anemia pada ibu hamil ?
5. Bagaimana
penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil ?
6. Bagaimana
cara minum tablet zat besi yang benar ?
J.
Lampiran Materi
Anemia Pada Ibu Hamil
1.
Pengertian
Anemia adalah jumlah sel darah
merah menurun, kadar Hb menurun di bawah normal (normal wanita 12 gr %, pria 14
gr%). Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan
III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).
2.
Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian
atau keseluruhan ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan
tes kadar Hb dalam darah. Ciri-ciri tersebut
antara lain :
a. Konsentrasi
hilang
b. Lemah,
letih, lesu, dan lunglai
c. Mual dan
muntah
d. Nafas
terengah-engah dan nyeri dada
e. Nafsu makan
turun
f. Pucat pada
bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
g. Pusing/ Sakit
kepala
h. Pandangan
mata berkunang- kunang
3.
Macam-macam anemia pada ibu hamil
a. Anemia
defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi
Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi
besi dan kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling berkaitan erat,
karena pengeluaran darah yang berlebihan disertai hilangnya besi hemoglobin dan
terkurasnya simpanan besi pada suatu kehamilan dapat menjadi penyebab penting
anemia defisiensi besi pada kehamilan berikutnya.
Status gizi yang kurang sering berkaitan dengan anemia defisiensi besi
(Scholl, 1998). Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi
yang dipicu oleh kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila
tersedia, untuk ekspansi massa hemoglobin ibu sekitar 200 mg atau lebih keluar
melalui usus, urin dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas melebihi cadangan
besi pada sebagian besar wanita. Kecuali apabila perbedaan antara jumlah
cadangan besi ibu dan kebutuhan besi selama kehamilan normal yang disebutkan
diatas dikompensasi oleh penyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadi
anemia defisiensi besi.
Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama trimester kedua,
maka kekurangan besi sering bermanifestasi sebagai penurunan tajam konsentrasi
hemoglobin. Walaupun pada trimester ketiga laju peningkatan volume darah tidak
terlalu besar, kebutuhan akan besi tetap meningkat karena peningkatan massa
hemoglobin ibu berlanjut dan banyak besi yang sekarang disalurkan kepada janin.
Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari jumlah yang secara normal dialihkan,
neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita anemia defisiensi besi (
Arisman, 2007 ).
b. Anemia
karena perdarahan
Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa dapat
menjadi sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah pelahiran.
Pada awal kehamilan, anemia akibat perdarahan sering terjadi pada kasus-kasus
abortus, kehamilan ektopik, dan mola hidatidosa. Perdarahan masih membutuhkan
terapi segera untuk memulihkan dan mempertahankan perfusi di organ-organ vital
walaupun jumlah darah yang diganti umumnya tidak mengatasi difisit hemoglobin
akibat perdarahan secara tuntas, secara umum apabila hipovolemia yang berbahaya
telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa seyogyanya diterapi
dengan besi. Untuk wanita dengan anemia sedang yang hemoglobinnya lebih dari 7
g/dl, kondisinya stabil, tidak lagi menghadapi kemungkinan perdarahan serius,
dapat berobat jalan tanpa memperlihatkan keluhan, dan tidak demam, terapi besi
selama setidaknya 3 bulan merupakan terapi terbaik dibandingkan dengan
transfusi darah (Sarwono, 2005 ).
c. Anemia
karena radang/ keganasan
Gejala-gejala tubuh lemah, penurunan berat badan, dan pucat sudah sejak
jaman dulu dikenal sebagai ciri penyakit kronik. Berbagai penyakit terutama
infeksi kronik dan neoplasma menyebabkan anemia derajat sedang dan
kadang-kadang berat, biasanya dengan eritrosit yan sedikit hipokromik dan
mikrositik. Dahulu, infeksi khususnya tuberculosis, endokarditis, atau
esteomielitis sering menjadi penyebab, tetapi terapi antimikroba telah secara
bermakna menurunkan insiden penyakit-penyakit tersebut. Saat ini, gagal ginjal
kronik, kanker dan kemoterapi, infeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV), dan
peradangan kronik merupakan penyebab tersering anemia bentuk ini.
Selama kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan anemia.
Beberapa diantaranya adalah penyakit ginjal kronik, supurasi, penyakit
peradangan usus (inflammatory bowel disease), lupus eritematosus sistemetik,
infeksi granulomatosa, keganasan, dan arthritis remotoid. Anemia biasanya
semakin berat seiring dengan meningkatnya volume plasma melebihi ekspansi massa
sel darah merah. Wanita dengan pielonefritis akut berat sering mengalami anemia
nyata. Hal ini tampaknya terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit dengan
produksi eritropoietin normal (Cavenee dkk,2001).
d. Anemia
aplastik karena kerusakan sumsum tulang
Walaupun jarang dijumpai pada kehamilan, anemia
aplastik adalah suatu penyulit yang parah. Diagnosis ditegakkan apabila
dijumpai anemia, biasanya disertai trombositopenia, leucopenia, dan sumsum
tulang yang sangat hiposeluler (Marsh dkk, 1999). Sekitar sepertiga kasus,
anemia dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasi, leukemia, dan
gangguan imunologis.
Kelainan fungsional mendasar tampaknya adalah
penurunan mencolok sel induk yang terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang
menyatakan bahwa penyakit ini diperantarai oleh proses imunologis (Young dan
Maciejewski, 1999). Pada penyakit yang parah, yang didefinisikan sebagai
hiposelularitas sumsum tulang yang kurang dari 25%, angka kelangsungan hidup 1
tahun hanya 20 %.(Suhemi, 2007).
e. Anemia
hemolitik karena usia sel darah merah yang pendek
Anemia hemolitik disebabkan
penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini
dapat disebabkan oleh :
1) Faktor intra
korpuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer, talasemia, anemia sel
sickle (sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan paraksismal nokturnal
hemoglobinuria
2) Faktor
ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat logam, dan dapat
beserta obat-obatan, leukemia, penyakit hodgkin dan lain-lain.
Gejala utama
adalah anemia dengan kelainan-kelainan kelelahan, kelemahan, serta gejala
komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital. Pengobatan bergantung
pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi
maka infeksinya di berantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun, pada
beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil. Maka transfusi
darah yang berulang dapat membantu penderita ini.
f. Anemia
megaloblastik karena gangguan pencernaan
Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 selama
kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap vitamin
B12 karena tidak adanya faktor intrinsik. Ini adalah suatu penyakit autoimun
yang sangat jarang pada wanita dengan kelainan ini. Defisiensi vitamin B12 pada
wanita hamil lebih mungkin dijumpai pada mereka yang menjalani reseksi lambung
parsial atau total. Kausa lain adalah penyakit Crohn, reseksi ileum, dan
pertumbuhan bakteri berlebihan di usus halus.
Kadar vitamin B12 serum diukur dengan radio immunoassay. Selama kehamilan,
kadar non hamil karena berkurangnya konsentrasi protein pengangkut B12
transkobalamin. Wanita yang telah menjalani gastrektomi total harus diberi 1000
mg sianokobalamin (vitamin B12) intramuscular setiap bulan. Mereka yang
menjalani gastrektomi parsial biasanya tidak memerlukan terapi ini, tetapi
selama kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak ada alasan untuk
menunda pemberian asam folat selama kehamilan hanya karena kekhawatiran bahwa
akan terjadi gangguan integritas saraf pada wanita yang mungkin hamil dan
secara bersamaan mengidap anemia pernisiosa Addisonian yang tidak terdeteksi
(sehingga tidak diobati).
g.
Anemia karena penyakit keturunan misalnya anemia sel
sabit
Penyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan
yang ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik
kronik. Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein
pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal, sehingga mengurangi jumlah oksigen
di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit. Sel yang
berbentuk sabit menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam limpa,
ginjal, otak, tulang dan organ lainnya; dan menyebabkan berkurangnya pasokan
oksigen ke organ tersebut. Sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat
melewati pembuluh darah, menyebabkan anemia berat, penyumbatan aliran darah,
kerusakan organ dan mungkin kematian.
Anemia sel sabit adalah kondisi serius di mana sel-sel darah merah menjadi
berbentuk bulan sabit, seperti huruf C. Sel darah merah normal berbentuk donat
tanpa lubang (lingkaran, pipih di bagian tengahnya), sehingga memungkinkan
mereka melewati pembuluh darah dengan mudah dan memasok oksigen bagi seluruh
bagian tubuh. Sulit bagi sel darah merah berbentuk bulan sabit untuk melewati
pembuluh darah terutama di bagian pembuluh darah yang menyempit, karena sel
darah merah ini akan tersangkut dan akan menimbulkan rasa sakit, infeksi
serius, dan kerusakan organ tubuh.
4.
Akibat Anemia Pada Ibu Hamil
Akibat anemia pada ibu hamil antara lain :
a. Abortus/
keguguran
b. Bayi lahir
prematur
c. Bayi lahir
cacat
d. Infeksi pada
saat dan sesudah persalinan
e. Kekurangan
cadangan besi
f. Kematian ibu
dan janin
g. Payah
jantung
h. Perdarahan
setelah persalinan
i. Persalinan
preterm/sebelum waktunya
j. Proses
persalinan lama
k. Syok
5.
Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan
adalah dengan pemberian suplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari
berturut-turut selama masa kehamilan. Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil
dilakukan pada kunjungan ANC pertama dan pada minggu ke-28. Apabila ditemukan
ibu hamil dengan anemia berikan tablet Fe 2-3 kali 1 tablet perhari dan
disarankan untuk tetap minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah
persalinan. Pada ibu hamil trimester 3 dengan anemia perlu diberi zat
besi dan asam folat secara IM dan disarankan untuk bersalin di rumah sakit.
Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dan
memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang kaya akan zat besi seperti hati ayam
(disarankan hati ayam kampung) ataupun sapi, sayur bayam dan juga buah-buahan
(disarankan hati hewan, sayur dan buah organik). Dengan mengkonsumsi semua
makanan tersebut, zat besi yang sangat diperlukan oleh sel-sel darah merah
dapat terpenuhi secara maksimal dan dapat terhindar dari. Periksakan sedini mungkin apabila terdapat
tanda-tanda anemia, agar langkah-langkah antisipasi bisa segera dilakukan.
6.
Cara meminum Tablet zat besi
a. Sehari minum
1 tablet Fe setelah makan malam untuk mengurangi rasa mual
b. Minum tablet
Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya dengan jus jeruk atau
air lemon untuk membantu proses penyerapan.
c. Jangan minum
tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu karena dapat menghambat
proses penyerapan.
Rancangan Media
Topik : Penyuluhan Anemia
Pada Ibu Hamil
Judul : Anemia Pada Ibu
Hamil
Sasaran :
Ibu hamil di
Babakan Jonggol RT 01, 02 dan 03 RW 02 Ds.
Cibodas
Waktu : 20 Menit
No
|
Pokok
Materi
|
Kemunginan
Visual
|
Desain
|
||||
1.
|
Akibat
|
|
|
||||
a. Abortus
|
· Keluarnya
janin yang belum sempurna
· Ibu
hamil kaget mengalami perdarahan banyak
|
Keluarnya janin yang
belum sempurna
|
|||||
|
b. Persalinan
preterm/sebelum waktunya
|
· Ibu
bersalin dengan muka cemas yang di dampingi suami dan bidan dengan caption
< 36 mgu
· Ibu
hamil yang merasakan kontraksi
|
Ibu bersalin dengan
muka cemas yang di dampingi suami dan bidan dengan caption < 36 mgu
|
||||
|
c. Proses
persalinan lama
|
·
Ibu bersalin dengan ekspresi
kelelahan didampingi oleh suami dan bidan
·
Ibu bersalin sedang diperiksa
oleh bidan
|
Ibu bersalin dengan
ekspresi kelelahan didampingi oleh suami dan bidan
|
||||
|
d. Perdarahan
setelah persalinan
|
·
Ibu dengan wajah yang pucat mengeluarkan
darah yang banyak
·
Ibu dipangku suami kaget melihat
kainnya bersimbah darah
·
Ibu berbaring diatas tempat tidur
dengan bayi disampingnya dan kain penuh darah
·
Keran mengeluarkan darah dengan
deras
·
Ibu yang mengalami perdarahan
dengan caption > 500 cc
|
Ibu berbaring diatas tempat tidur
dengan bayi di sampingnya dengan wajah yang pucat mengeluarkan darah yang
banyak.
|
||||
|
e. Syok
|
·
Ibu mengeluarkan darah yang
banyak dengan wajah yang pucat
·
Ibu yang berbaring diatas tempat
tidur dengan terpasang infus di tangannya
·
Ibu dengan muka pucat sedang
diperiksa oleh bidan dengan ditemani suaminya
|
Ibu
mengeluarkan darah yang banyak dengan wajah yang pucat sedang diperiksa oleh
bidan dengan ditemani suaminya dan terpasang infus di tangannya.
|
||||
|
f.
Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
|
·
Ibu tiduran dengan dahi dikompres
·
Ibu tiduran dengan termometer di
mulutnya
·
Ibu memakai sweater dan shall
dengan muka yang pucat
·
Termometer dengan suhu tinggi
|
Ibu
tiduran dengan dahi di kompres dan termometer di mulutnya.
|
||||
|
g. Payah
jantung
|
· Ibu
yang tampak kesakitan sambil memegang dada sebelah kirinya
· Ibu
hamil yang nafasnya terengah- engah
· Jantung
yang kecapean
|
Ibu hamil yang nafasnya
terengah- engah dan tampak Jantungnya kecapean
|
||||
|
h.
Bayi lahir prematur
|
· Bayi
lahir dengan berat badan yang sangat rendah
· Bayi
yang berada di dalam inkubator
· Bayi
yang dipasang selang oksigen
· Bayi
yang kulitnya keriput
|
Bayi bengan berat badan yang sangat
rendah, berkulit keriput berada di dalam inkubator dan dipasang selang
oksigen.
|
||||
|
i. Bayi cacat
bawaan
|
· Bayi
yang memiliki kelainan fisik , misalnya bibir sumbing, tidak mempunyai anus,
hernia umbilikalis,kelainan jantung, anenchepal, hidrochepalus
· Bayi
dengan kelainan down syndrom
· Ibu
yang sedih melihat keadaan bayinya
|
Bayi yang memiliki kelainan fisik.
|
||||
|
j.
Kematian janin dan ibu
|
· Kuburan
· Ibu
yang meninggal diatas pangkuan suaminya
· Suami
isteri menangisi bayinya yang meninggal
|
Suami
istri menangis diatas kuburan anaknya.
|
||||
|
k. Kekurangan
cadangan besi
|
· Ibu
dengan badan yang letih
· Darah
setengah tabung dengan arah panah kebawah disampingnya
· Ibu
yang sedang membayangkan makanan yang bergizi
|
Ibu
dengan badan yang letih sedang membayangkan makanan yang bergizi.
|
||||
2.
|
Pengertian
|
|
|
||||
Kadar Hb < 11 gr %
|
· Bumil
dengan wajah yang pucat
· Icon
darah dengan caption < 11g%
· Icon
darah sedang turun tangga
· Bumil
melihat tabung sahli yang di tunjukkan oleh bidan
· Tabung
Hb Sahli dengan takaran < 11 g%
|
· Bumil
melihat tabung sahli yang di tunjukkan oleh bidan dengan takaran Hb < 11
g%
|
|||||
3.
|
Ciri- ciri
|
|
|
||||
|
a. Pucat pada
bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
|
· Ibu
hamil dengan bibir yang pucat
· Konjungtiva
yang pucat
· Lidah
yang pucat
· Gusi yang pucat
· Kulit yang pucat
|
Ibu hamil dengan konjungtiva,bibir dan
lidah yang pucat.
|
||||
|
b. Lemah,
letih, lesu, lunglai
|
· Ibu
hamil terkulai lemas di atas sofa
· Ibu
hamil yang sedang mengusap keringat
· Ibu
hamil yang sedang memegang kepala
· Ibu
hamil dengan muka yang pucat
· Ibu
hamil yang capek sambil memegang pinggangnya
Ibu yang sedang duduk
dengan muka yang lelah
|
Ibu hamil yang terkulai lemas diatas
sofa dengan muka yang tampak lelah sambil memegang kepala
|
||||
|
c. Nafas
terengah- engah, nyeri dada
|
· Ibu
hamil menarik nafas dalam sambil memegang dada
· Ibu
hamil tampak kesakitan sambil memegang dada
· Dada
ibu hamil diikat oleh tambang
|
Ibu hamil tampak kesakitan sambil
memegang dada
|
||||
|
d. Pusing/sakit
kepala
|
· Ibu
hamil memegang kepala
· Ibu
hamil yang sedang duduk dengan muka pucat sambil memegang kepala
· Ibu
hamil tampak kesakitan sambil memegang kepala dengan banyak paku yang seolah-
olah menusuk kepalanya
· Ibu
hamil yang teriak kesakitan sambil kedua tangannya diatas kepala
|
Ibu hamil yang teriak kesakitan sambil
kedua tangannya diatas kepala dan seolah- olah banyak paku yang menusuk
kepalanya.
|
||||
|
e. Mual
dan muntah
|
· Ibu
hamil yang tampak mual saat melihat makanan
· Ibu
hamil yang sedang muntah- muntah
· Ibu
hamil sambil memegang perutnya sedang muntah
· Ibu
hamil sedang menutup mulutnya menahan mual
|
Ibu
hamil sedang menutup mulutnya menahan mual
sambil memegang perutnya.
|
||||
|
f. Nafsu
makan turun
|
· Ibu
hamil yang tampak malas melihat makanan
· Ibu
hamil menutup mulut saat melihat makanan
· Ibu
hamil yang menolak suapan makanan dari suaminya
|
Ibu hamil yang
menolak suapan makanan dari suaminya sambil menutup mulut dengan tangannya.
|
||||
4.
|
Penatalaksanaan
dan pencegahan
|
|
|
||||
|
a. Minum
suplemen zat besi
|
·
Ibu hamil sedang minum suplemen
zat besi
·
ibu hamil memegang suplemen zat
besi dan segelas air putih ditangannya
·
suami memberikan suplemen zat
besi dan segelas air putih pada istrinya
|
Ibu hamil sedang
minum suplemen zat besi dan memegang segalas air putih di tangannya.
|
||||
|
b. Periksa
kadar Hb
|
· Jari
ibu hamil yang sedang disedot darahnya oleh pipet Hb Sahli
· Ibu
hamil sedang melihat hasil pemeriksaan kadar darahnya yang di tunjukkan oleh bidan
· Bidan
sedang menusukkan lanset ke jari ibu hamil
|
Jari ibu hamil yang
sedang disedot darahnya dengan pipet Hb Sahli oleh bidan.
|
||||
|
c.
Konsumsi makanan bergizi seimbang
dan kaya zat besi
|
·
Nasi, lauk-pauk, sayuran, buah-
buahan, air putih dan air susu
·
Ikan laut, sayuran hijau, hati
·
Ibu hamil sedang makan dengan
menu makanan bergizi di depannya
|
Ibu hamil sedang makan dengan menu
makanan bergizi di depannya.
|
||||
5.
|
Cara
minum zat besi
|
|
|
||||
a. Setelah
makan malam
|
·
Ibu hamil sedang memasukkan
tablet fe kedalam mulutnya sambil memegang gelas di salah satu tangannya dan
tampak cahaya bulan dari jendela rumahya.
·
Ibu hamil sedang makan dan sudah
tersedia tablet fe di samping piring makannya.
|
Ibu hamil sedang makan dan sudah
tersedia tablet fe di samping piring makannya dan tampak cahaya bulan di
jendela rumahnya.
|
|||||
b. Jus jeruk
atau air lemon
|
· Segelas
jus jeruk
· Segelas
air lemon
· Ibu
hamil sedang minum suplemen zat besi dengan air jeruk
· Ibu
hamil sedang minum suplemen zat besi dengan air lemon
|
Ibu hamil sedang
minum suplemen zat besi dengan air jeruk/air lemon.
|
|||||
c. Bukan kopi,
teh, alkohol dan susu
|
· Segelas
kopi, teh,susu dan alkohol yang diberi tanda silang
· Ibu
hamil yang sedang minum suplemen zat besi dengan air kopi/ teh/susu/ alkohol
dengan diberi tanda silang
· Segelas
air putih , jus jeruk dan air lemon yang diberi tanda cheklist
|
Ibu hamil yang sedang
minum suplemen zat besi dengan air kopi/ teh/susu/ alkohol dengan diberi
tanda silang
|